SNSD: Pesona Mereka, Pengaruh Mereka Terhadap Kehidupanku

“SNSD? Girlband kok aneh banget gitu sih namanya. Mana kebanyakan member lagi, sembilan orang, malah jadi nggak efektif. Mereka cantik-cantik sih…tapi hasil operasi plastik, nggak alami. Gayanya juga kecentilan gitu. Lagu-lagunya aneh. Belum lagi suaranya… Duh, paling-paling juga cuma mengandalkan editan dapur rekaman.”

Eits, tunggu dulu, aku bukan hater SNSD kok. Itu adalah statement ku terhadap SNSD dulu, jauh sebelum aku menjadi SONE. Yup, aku memang awalnya nggak menyukai SNSD. Meskipun aku sudah beberapa lama menjadi k-popper, tapi aku nggak suka dengan kesembilan cewek centil berpakaian minim yang lagunya aneh-aneh itu.

Namun rupanya tidak begitu dengan teman-temanku. Kebanyakan dari mereka menyukai SNSD, sampai-sampai mereka sering mengadakan ‘nobar’ SNSD di kampus. Hmmm sebegitu pentingnya yah SNSD buat kalian? -_-

Hingga pada suatu hari kudengar sebuah lagu yang mengalun dari handphone salah seorang temanku.
Keobi naseo shijakjocha an hae bwaht-damyeon
Keudaen tudeoldaeji mara jom (GG)
Jujeohamyeon gihwehneun modu neoreul bikyeo-ga
Gaseum pyeogo nawahbwahra jom (T. R. X.)
Bring the boys out!!

Lagu itu seolah memiliki kekuatan ajaib yang membuat para pendengarnya menjadi ketagihan, ketagihan, dan ketagihan. Termasuk aku. Lagu yang kemudian kuketahui berjudul The Boys ini telah mematahkan statement awalku bahwa lagunya SNSD aneh-aneh. The Boys bener-bener asyik dan easy listening!

Setelah menonton MV nya, aku jadi makin suka. Konsep MV The Boys adalah glamour dan elegan, di mana kesembilan member mengenakan kostum yang anggun dan ‘wow’… Ditambah lagi gerakan dance yang kompak dan powerful semakin membuatku berdecak kagum ketika menonton MV ini.

Tak puas dengan hanya memiliki The Boys, akhirnya ‘kurampok’ beberapa MV SNSD yang lain dari temanku, seperti Gee, Oh!, Genie, Hoot, Mr. Taxi, Run Devil Run. Semakin kutonton dan semakin kuresapi, SNSD ini semakin keren dan mengagumkan. Sekarang aku mengerti apa yang membuat teman-temanku begitu tergila-gila kepada mereka. Sepertinya memang tidak ada alasan untuk tidak menyukai SNSD 😀

So…apa sih yang aku sukai dari SNSD? Bukannya awalnya aku nggak suka sama sekali ke mereka, kok tiba-tiba aku bisa jadi SONE? Penasaran, kan?? Harus penasaran dong yaaa.. 😛

Hal utama yang paling membuatku jatuh cinta kepada 9 unnie ini adalah vokal. Seperti yang kita tahu, SNSD terdiri atas 5 vokalis utama yaitu Taeyeon, Jessica, Tiffany, Seohyun, dan Sunny. I love their voices soooo much!! Terlebih lagi SNSD mampu menjaga kestabilan dan kualitas suaranya meski sedang menari dan menyanyi secara bersamaan. Hal itu semakin membuatku mengagumi mereka karena aku tahu itu tidaklah mudah.

Alasan kedua yang membuatku jatuh cinta kepada SNSD adalah lagu dan aliran musik. Nggak tahu kenapa ya, aku selalu cocok sama semua lagunya SNSD. Mulai dari jamannya Into The New World sampai single Jepang terbaru My Oh My, semuanya aku suka… Style musiknya mereka itu bener-bener guweh bangeeet 😀

Ketiga, konsep. SNSD mengusung konsep cute and girly dengan warna resmi pink, yang tak lain adalah warna favoritku. Sebenarnya banyak girlband Korea yang juga berkonsep cute seperti SNSD ini, tapi aku nggak menemukan satupun di antara mereka yang kualitasnya bisa menyaingi SNSD 🙂

Keempat, dance. Kalau yang satu ini kayaknya udah nggak perlu dipertanyakan. Sudah sangat jelas dan terpampang nyata bahwa dancenya SNSD itu keren…hehehe. Sebagai salah satu bukti yaitu menjamurnya dance cover SNSD. Dalam bidang koreografi, SM Entertainment memang punya keunggulan tersendiri. Gerakan uniknya tidak akan kita temui di agensi lain. Bahkan tidak jarang ada surprise dalam koreonya yang akan membuat kita berdecak kagum.

Kelima, tiap member SNSD punya skillnya masing-masing. Jika Taeyeon, Jessica, Tiffany, Seohyun, dan Sunny adalah member yang menonjol di bidang vokal, maka Hyoyeon, Yuri, Yoona, dan Sooyoung adalah member yang menonjol di bidang dance. Tak hanya menyanyi dan menari, beberapa member SNSD juga terjun ke dunia akting dengan membintangi berbagai drama dan movie. Belum lagi CF, presenter, DJ radio, dan model majalah, semua itu juga tak luput dari kesibukan 9 unnie cantik ini. Wah…bener-bener multitalent ya mereka ^^

Terakhir, hal yang aku kagumi dari SNSD adalah mereka nggak terbentuk secara instan. Panjangnya masa training mereka (yang berkisar 3-7 tahun) telah membuktikan bahwa SNSD terbentuk berkat semangat dan kerja keras para membernya. Apa yang telah mereka raih saat ini―popularitas dan puncak kesuksesan― sebanding dengan kerasnya perjuangan yang telah mereka lakukan dahulu. Bayangin aja, bertahun-tahun hidup di asrama dengan jadwal pelatihan yang super ketat, nggak semua orang mampu kan?

Well, I think I’ve been changed into a SONE completely. Meski aku sedikit menyesal karena baru menjadi SONE di tahun 2012 (dari dulu aku ke mana aja coba?? -_-), namun kurasa itu bukan masalah. Tak masalah aku tak bersama mereka dari awal, yang penting aku berjanji akan ada bersama mereka sampai akhir 🙂

SNSD memberikan pengaruh yang cukup besar bagi hidupku. Pengaruh yang paling basic adalah melalui SNSD aku bisa mengenal berbagai jenis musik, berbagai nada dan irama yang belum pernah kutemui sebelumnya. Berkat SNSD aku bisa mengetahui sebuah lagu yang terdiri atas beberapa jenis musik yang berbeda, yaitu di lagu I Got A Boy. Atau lagu dengan tempo yang berubah-ubah seperti lagu I Got A Boy dan Express 999. Bagi pecinta musik sepertiku, SNSD memberikan pengalaman baru berupa musik yang unik dan menarik.

SNSD juga berpengaruh terhadap hobi menyanyiku. Kalau dulu aktivitas menyanyiku hanya berpusat pada lagu pribumi dan lagu western, kini lagu-lagu SNSD selalu menjadi pilihan utamaku dalam menyanyi. SNSD selalu memenuhi playlist di laptop dan handphoneku, juga playlist karaokeku tentunya. Bagiku lagu-lagu mereka bukan hanya enak didengarkan, tapi juga enak dinyanyikan. Kata-kata dalam hangeul yang awalnya asing bagiku kini mulai terasa mudah untuk kuucapkan bahkan kunyanyikan. Jadi SNSD juga berperan dalam melancarkan pelafalan hangeul-ku 🙂

SNSD adalah moodboosterku. Mungkin terdengar lebay, namun itulah kenyataannya. Cukup dengan menonton apapun tentang SNSD―MV, live performance, variety show, dan lain-lain―moodku akan membaik kembali. Atau setidaknya, SNSD bisa mengalihkanku sesaat dari berbagai kepenatan. Apalagi aku punya komunitas kecil SONE di kampus, aku dan beberapa temanku yang juga seorang SONE. Kami bisa menghabiskan waktu berjam-jam di depan laptop hanya untuk menonton all about SNSD. Saat jeda pergantian kuliah, saat menunggu dosen, saat makan bersama di kantin, saat menunggu hujan reda di kampus, kapanpun bisa menjadi waktu kami untuk nobar SNSD..hahaha. Ya, menyenangkan sekali memiliki teman dengan kegemaran yang sama. Aku sangat menikmati momen-momen kebersamaan dengan teman-teman SONE ku, kami bisa sharing pendapat, saling memberi info, bercanda satu sama lain, dan tentunya saling ‘merampok’ file SNSD. SNSD membuat persahabatan kami semakin erat!

Meskipun pesona yang dimiliki SNSD telah sukses membuat kita―para SONE―terpukau, namun bukan berarti semua orang di dunia ini akan menyukai mereka. Yup, jika ada fans pasti ada pula antifans!

Banyak sekali orang di sekitarku yang nggak menyukai SNSD. Tapi kalau menurutku mereka bukan antifans, mereka hanya sekumpulan orang awam yang nggak tahu-menahu soal k-pop dan SNSD, sehingga ketika ada hingar bingar SNSD di dekat mereka, mereka akan bersikap skeptis.

Yah, sama lah kayak aku dulu sebelum mengenal SNSD… Aku dulu kan juga berpendapat negatif tentang SNSD, sebelum aku tahu kenyataannya 😀

Sering aku dibikin jengkel sama tingkah orang-orang awam itu (aku lebih suka menyebut mereka orang awam, bukan antifans). Contoh sederhananya ketika mereka melihat laptop, handphone, tembok kamar atau buku catatan kuliahku yang semuanya full of Soshi, mereka akan berkomentar negatif semacam “Ya ampun…anak ini semuanya berbau SNSD,” atau “Ih kamu kok suka banget sih sama SNSD ini?? Apa bagusnya sih??” atau komentar yang lebih membuat hati miris, “Ini siapa sih? Kok kamu suka banget sih sama cewek-cewek ini?” Nah, loh!

Kalau udah digituin paling-paling aku cuma jawab, “Hehehehehehehee ya iyalah…” Pura-pura ketawa biar mencairkan suasana, padahal ketawaku garing dan maksa banget. Hehehe.

Cobaan yang lebih besar sering dihadapi oleh komunitas SONE ku di kampus. Ketika kami sedang nobar, pasti akan ada beberapa teman yang berkomentar semacam “Ya ampun kalian ini ya…di mana-mana selalu nobar Korea…” atau “Korea lagi Korea lagi, nggak bosen apa??” atau “SNSD mulu yang ditonton…cintai produk dalam negeri dong.” Hmmmmmm.

Itulah sebagian contoh sikap skeptis yang ditunjukkan oleh kelompok non k-popper dan non SONE di sekitar kami. Mereka selalu punya argumen negatif terhadap k-pop dan SNSD. Tak peduli seberapa bagusnya SNSD, SNSD tetaplah buruk di mata mereka.
Awalnya aku nggak terima, awalnya aku ingin protes. SNSD terlalu hebat dan terlalu mengagumkan untuk diberi komentar negatif. Tidak ada seorangpun yang boleh mengejek mereka! Itu pemikiran awalku.

Tapi lama kelamaan aku tersadar bahwa selera orang itu berbeda-beda, dan Tuhan memang menghendaki seperti itu. Akan lucu jadinya jika semua orang di dunia ini memiliki selera yang sama.

SNSD memang sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, namun bukan berarti semua orang akan menyukai mereka begitu saja. Bagus menurut si A, belum tentu bagus menurut si B dan C. Setiap orang mempunyai kriteria sendiri dalam menilai musik, dan mereka berhak untuk menyukai musik mana saja yang mereka anggap bagus.

SNSD telah mengajarkan kepadaku bahwa segala sesuatu di dunia ini pasti ada yang suka dan ada yang nggak suka. Kita tidak bisa memaksa semua orang untuk menyukai suatu hal, dan juga tidak bisa memaksa semua orang untuk membenci suatu hal. Setiap orang pasti sudah memiliki selera masing-masing, termasuk dalam hal musik. Melalui SNSD aku belajar untuk menghargai pendapat orang lain, seburuk apapun pendapat itu. Meski rasanya menyakitkan ketika mendengar idola kita dijelek-jelekkan, namun harus kita terima karena tiap orang berhak untuk berpendapat dan berhak untuk tidak menyukai sesuatu.

SNSD meniti karirnya dari nol. Mereka yang awalnya hanya seorang gadis remaja biasa, kemudian menjadi trainee SM Entertainment selama bertahun-tahun hingga akhirnya debut. Selama masa training mereka harus melalui berbagai rintangan seperti jauh dari keluarga, jauh dari rumah, dan jadwal latihan yang super duper padat hingga sering membuat mereka kelelahan dan jenuh.

Tentunya tidak semua orang bisa melakukan hal tersebut. Tapi berkat semangat dan tekad yang kuat, mereka bisa melalui rintangan tersebut hingga akhirnya debut dan menjadi artis populer seperti sekarang.

SNSD mengajarkan kepadaku untuk selalu semangat dalam meraih mimpi dan tidak mudah putus asa. Sama seperti masa training SNSD yang pastinya penuh rintangan, dalam penggapaian cita-cita pastinya kita akan menemui hambatan. Hal yang harus kita lakukan adalah menghadapi hambatan tersebut dengan rasa optimis bahwa kita pasti bisa melaluinya. Dengan begitu impian kita pasti terwujud, seperti halnya SNSD yang saat ini sudah berada di puncak popularitas 🙂

SNSD. So Nyeo Shi Dae. Girls’ Generation. Kalian terlalu sempurna, kalian terlalu mengagumkan. Aku bersyukur bisa hidup sebagai SONE karena kalian membuat hari-hariku menjadi lebih berwarna. Semua yang kucari dalam musik ada pada diri kalian. Lebih dari sekedar idola, kalian telah mengajarkan banyak hal untukku. Jeongmal gamsa hamnida unniedeul, naneun neomu neomu saranghaeyo :*

2 thoughts on “SNSD: Pesona Mereka, Pengaruh Mereka Terhadap Kehidupanku

  1. Pingback: Updated: Lomba Blog Soshindonesia | Soshindonesia

Leave a comment